Patra Jasa Ajarkan Warga Olah Sampah Jadi Pakan Ternak

General Manager Patra Semarang Hotel (Kanan)
General Manager Patra Semarang Hotel & Convention I Gusti Made Juniarta (kanan) menyerahkan bingkisan kepada salah satu perwakilan pelatihan dalam program CSR.

Semarang, Idola 92,6 FM – Patra Semarang Hotel & Convention memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar mengolah magot sampah menjadi pakan ternak, belum lama ini. Program pengelolaan magot sampah menjadi pakan ternak, diikuti 20 peserta yang berasal dari Karang Taruna Bank Sampah di Kecamatan Candisari Kota Semarang dan Karang Taruna Ikrar Bakti dari Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

General Manager Patra Semarang Hotel & Convention I Gusti Made Juniarta mengatakan tujuan utama dilaksanakannya program tersebut, sebagai program rutin tahunan yang dilaksanakan melalui unit bisnisnya. Sebab, pihaknya juga melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar demi peningkatan kesejahteraan.

Menurutnya, melalui kegiatan tersebut juga diharapkan bisa mengajak masyarakat lebih produktif di masa pandemi.

Juniarta menjelaskan, kegiatan pengelolaan magot sampah menjadi pakan ternak dilaksanakan di Desa Geneng Kandangan, Bawen. Para peserta diberikan pemahaman dan pengetahuan serta teknik pengelolaan sampah dan manfaat magot untuk dijadikan pakan ternak. Misalnya untuk pakan unggas, lele dan ikan hias.

“Pembinaan diberikan Bapak Hendro sebagai pendiri Bank Sampah Waras, dan diharapkan peserta mampu berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu juga, mampu meminimalisir limbah rumah tangga khususnya limbah organik. Program pengelolaan magot sampah menjadi pakan ternak, bertujuan agar warga lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” kata Juniarta.

Lebih lanjut Juniarta menjelaskan, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada para ibu hamil tentang keamanan dan kesehatan di masa pandemi.

“Program pembinaan yoga art pre-natal diikuti 30 ibu hamil dari komunitas Qita Yoga. Pelatihan dilaksanakan dalam dua sesi, yaitu secara offline dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan secara online. Peserta diajarkan melatih pernapasan untuk membantu proses persalinan menjadi lebih nyaman, tenang, mudah dan lancar,” pungkasnya. (Bud)