Polda Siap Amankan Gerakan Jateng di Rumah Saja

Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi
Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi siap mendukung gerakan Jateng di rumah saja.

Semarang, Idola 92,6 FM – Aparat kepolisian bersama dengan unsur TNI yang ada di wilayah Jawa Tengah siap untuk mengamankan kondusivitas daerah, pada saat gerakan Jateng di rumah saja dilaksanakan 6-7 Februari besok. Kapolda Jateng juga telah memerintahkan jajarannya, untuk melakukan patroli kewilayahan dan menertibkan para pelanggar protokol kesehatan.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan selama masa pandemi COVID-19 melanda, jajarannya memang telah melakukan sejumlah kegiatan yang tujuannya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan. Termasuk, kebijakan dari pemprov tentang Jateng di rumah saja pada Sabtu-Minggu (6-7/2) besok juga akan didukung guna mencegah penularan COVID-19.

Kapolda menjelaskan, gerakan Jateng di rumah saja pada dasarnya menindaklanjuti kebijakan dari pemerintah pusat melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Selain itu, juga untuk menekan angka kasus positif COVID-19 yang masih tinggi di wilayah Jateng.

Oleh karena itu melalui gerakan Jateng di rumah saja, pihaknya bersama dengan TNI dan Satpol PP akan melakukan peningkatan disiplin dan penegakan hukum di jalan.

“Sehingga kita TNI/Polri dan Satpol PP yang tergabung dalam Satgas Yustisi ini, mendasari pada Inpres Nomor 6 Tahun 2020. Yakni, dalam rangka peningkatan disiplin dan penegakan huku, untuk melakukan peringatan dan penertiban di jalan-jalan,” kata kapolda, Rabu (3/2) petang.

Sementara itu Vikjen Keuskupan Agung Semarang (KAS) Romo Edy Purwanto menambahkan, pihaknya bersama komponen masyarakat juga akan mendukung gerakan Jateng di rumah saja. Termasuk, mengambil opsi lain saat beribadah di Sabtu-Minggu (6-7/2) disarankan dilakukan secara online dan diserahkan masing-masing paroki.

Menurut Romo Edy, gerakan Jateng di rumah saja merupakan sebuah ikhtiar dalam memutus penyebaran COVID-19 dan pihak gereja sangat mendukung langkah tersebut.

“Lalu bagaimana misa pada hari Sabtu dan Minggu besok, silakan para romo langsung saja memutuskan bahwa hari Sabtu dan Minggu perayaan ekaristi dilaksanakan secara online. Dan tidak ada perayaan ekaristi tatap muka atau offline,” ujar Romo Edy.

Lebih lanjut Romo Edy menjelaskan, Jateng di rumah saja yang diterapkan selama dua hari itu hendaknya bisa ditaati dan dipatuhi seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, angka kasus positif di Jateng bisa menurun. (Bud)