Kinerja Ekspor Jateng Tumbuh Negatif

Kapal pengangkut peti kemas
Kapal pengangkut peti kemas saat sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kinerja ekspor Jawa Tengah pada September 2022 secara bulanan maupun tahunan, mengalami penurunan dibanding periode sebelumnya. Untuk September 2022 dibanding Agustus 2022 terjadi penurunan sebesar 10,93 persen, baik untuk migas maupun nonmigas.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan ekspor secara tahunan pada september 2022 juga mengalami penurunan sebesar 11,33 persen, untuk komoditas migas dan nonmigas. Pernyataan itu dikatakan secara virtual, kemarin.

Adhi menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang mulai melandai justru kinerja ekspor Jateng mengalami penurunan. Hal itu bisa terjadi karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya.

Menurut Adhi, bisa jadi produk asal Jateng kurang kompetitif dibanding dari negara lain saat dipasarkan di mancanegara. Baik dari segi harga maupun kualitasnya.

Selain itu, dimungkinkan juga daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor Jateng mengalami penurunan.

“Dilihat nilai ekspor menurut sektor pertanian, pertambangan maupun industri dan gas ternyata masih didominasi industri. Sektor industri ini berperan sekitar 95,15 persen dari total nonmigas, yaitu sebesar USD847,06 juta dari total ekspor USD909,41 juta,” kata Adhi.

Lebih lanjut Adhi menjelaskan, negara tujuan nonmigas masih didominasi ke Amerika Serikat dan Jepang serta Tiongkok.

“Pada September 2022, impor Jateng masih didominasi bahan baku dan barang penolong bagi industri di provinsi ini,” pungkasnya. (Bud)