Asosiasi Pedagang Tak Setuju Jika Pasar Tutup Dua Hari

Pedagang di Pasar Bandarharjo
Pedagang di Pasar Bandarharjo Kabupaten Semarang masih beraktivitas seperti biasa.

Semarang, Idola 92,6 FM – Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah tidak setuju, jika pasar harus ditutup selama dua hari pada Sabtu-Minggu (6-7/2) besok. Sebab, para pedagang pasar menggantungkan hidupnya dari hasil usaha hari itu juga.

Ketua APPSI Jateng Suwanto mengatakan gerakan Jateng di rumah saja yang menginstruksikan pasar tradisional ditutup selama dua hari, akan berimbas pada kondisi ekonomi pedagang. Karena, saat ini saja ekonomi sedang sulit.

Suwanto menjelaskan, selama ini nasib pedagang pasar tidak menentu sejak pandemi COVID-19 melanda. Bahkan, beberapa kebijakan yang diberlakukan untuk memutus penularan COVID-19 lewat pembatasan kegiatan membuat pendapatan pedagang semakin menurun.

Menurutnya, daripada menutup aktivitas pasar selama dua hari lebih baik memerketat protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisional.

“Kebijakan itu saya kira mungkin masih ada jalan lain, artinya ada solusi lain. Itu nanti kan kasihan pedagang. Pedagang itu kan hidupnya ya hari ini dapat hanya bisa dimakan hari ini, besok dapat dimakan besok,” kata Suwanto, Rabu (3/2).

Lebih lanjut Suwanto meminta pemerintah, untuk menerapkan kebijakan yang tidak harus mengorbankan ekonomi pedagang di pasar tradisional.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo berharap, pelaksanaan Jateng di rumah saja mendapat dukungan dari masyarakat se-Jateng. Selama dua hari, Sabtu-Minggu (6-7/2) besok masyarakat tetap berada di rumah dan tidak beraktivitas di luar rumah.

Ganjar mengimbau kepada masyarakat, agar menunda seluruh kegiatan yang telah direncanakan pada akhir pekan nanti. Baik yang akan bepergian, akan mengadakan acara mengumpulkan massa karena hajatan.

“Dan kita minta dukungan masyarakat, maka saya mengajak warga Jawa Tengah di rumah saja. Sehingga, banyak yang kita minta nantinya bisa berpartisipasi. Kita tutup saja semuanya, cuma dua hari. Sebelum dua hari itu, yang pengen belanja dulu untuk persiapan di rumah ya enggak usah banyak-banyak,” jelas Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta dukungan dari TNI/Polri untuk membantu aparat Satpol PP se-Jateng, guna menggelar operasi yustisi gabungaN. Sasarannya adalah pelanggar protokol kesehatan, dengan sanksi yang sudah berjalan sebelumnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaDesa dan Kelurahan Diminta Dukung Gerakan Jateng di Rumah Saja
Artikel selanjutnyaUMKM Terdampak Pandemi Akan Ditangani Berdasar Klaster