Mengenal Inovasi Pengharum Ruangan Ramah Lingkungan “Luhara” Karya Mahasiswa Unsoed Purwokerto

Tim Fakultas Pertanian Unsoed
Dalam foto: Rafriansyah Al Ihza (berkacamata), Amelya Kinanti Pratomo, Lusi Isnaeni, dan Hanzalah Albarra mahasiswa Prodi D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto. (photo dok Lusi)

Purwokerto, Idola 92.6 FM – Tim Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto melalui program kreatif mahasiswa kewirausahaan (PKM-K), berinovasi membuat pengharum ruangan ramah lingkungan dari limbah minyak sayur (jelantah) yang diberi nama “Luhara”.

Aroma wangi yang digunakan oleh empat mahasiswa Prodi D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian Unsoed tersebut berupa aroma rempah-rempah dan merupakan salah satu langkah pemanfaatan rempah lokal di Indonesia. Keempat Mahasiswa Unsoed itu ialah Lusi Isnaeni, Amelya Kinanti Pratomo, Rafriansyah Al Ihza, dan Hanzallah Albara.

Menurut Lusi Isnaeni, selama ini pemanfaatan minyak jelantah belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Perilaku penggunaan minyak goreng di masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk dihabiskan dengan cara memakainya berulang kali atau menyisakan minyak yang sudah tidak layak pakai untuk dibuang ke saluran air atau pekarangan.

Pengharum alami ramah lingkungan
(photo dok Lusi)

Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan dan lingkungan karena minyak yang dipakai berulang kali dapat berpotensi untuk menimbulkan berbagai penyakit. Sedangkan, menyisakan minyak jelantah untuk dibuang ke saluran air atau pun kepekarangan dapat menimbulkan pencemaran air dan rusaknya kesuburan tanah.

Selengkapnya, mengenal inovasi pengharum ruangan ramah lingkungan “Luhura” dari minyak jelantah, berikut ini, wawancara radio Idola Semarang bersama Lusi Isnaeni, salah satu tim mahasiswa Unsoed Purwokerto. (yes/ her)

Dengarkan podcast wawancaranya: