Purwokerto, Idola 92.6 FM – Tim Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah baru-baru ini membuat inovasi alat aerator tambak udang. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) terdiri dari Dwi Lestiana sebagai ketua bersama ketiga anggotanya yaitu Wahyu Muchlisoh, Anjar Faras Wati, dan Eka Ayu Setiawati.
Mereka membuat sistem Aerator Hybrid berbasis IoT sebagai penghasil gelembung udara dengan tenaga angin dan surya pada budidaya tambak udang.
Menurut Dwi Lestiana, alat ini bisa dikendalikan dari jarak jauh dalam mengontrol apakah energinya cukup atau perlu diganti ke energi lainnya. Alat ini juga memudahkan bagi pemilik tambak walau masih ada kekurangannya.” Kendalanya, energinya cukup nggak memenuhi itu, sekarang ini petani menggunakan bahan bakar solar atau listrik padahal solar sudah mahal dan langka. Listrik? tidak semua tambak udang terinstalasi dengan listrik,”ungkap Wiwi panggilan akrab mahasiswi semester V jurusan Fakultas Pertanian Unsoed tersebut kepada radio Idola Semarang, pagi (15/08) tadi.
Dengan menghabiskan modal sekitar Rp6 juta, ia berharap alat ini bisa berguna bagi petani udang. Lalu dari mana ide pembuatan alat, dan apa harapan Wiwi bersama tim akan alat aerator hybrid berbasis IoT ini?
Selengkapnya, berikut wawancara radio Idola Semarang bersama Dwi Lestiana, ketua Tim Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
