Mengenal Sang Penyelamat Gajah dari Aceh, drh Rosa Rika Wahyuni

Rosa Rika Wahyudi
Rosa Rika Wahyudi, dokter hewan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sedang bersama gajah yang dirawatnya. (photo dok Rosa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Sudah tak terhitung lagi, berapa ekor satwa gajah yang telah ia rawat sejak ia bergabung di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh pada tahun 2010 sampai sekarang. Satwa yang ia rawat di antaranya anak gajah seperti gajah Salma, gajah Rosa, dan gajah Agam.

Sosok penyelamat gajah itu adalah drh Rosa Rika Wahyuni. Dokter kelahiran Aceh Besar, 22 Januari 1983 itu merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Meski anak gajah liar yang dievakuasi untuk dirawat memiliki harapan selamat relatif kecil tetapi dokter Rosa tetap melakukannya. Kepedulian Rosa terhadap nasib hewan berbelalai itu, membuat orang-orang menjulukinya sebagai Ibu bagi bayi Gajah.

Berdasarkan data BKSDA Aceh dari tahun 2016 hingga 2020, jumlah gajah yang mati mencapai 42 ekor. Penyebab kematiannya sebanyak 57 persen karena konflik, 33 persen mati alami, dan 10 persen karena perburuan. Diperkirakan populasi gajah di Aceh tersisa 539 ekor dan tersebar di 15 Kabupaten/kota.

Atas dedikasinya selama ini, dokter Rosa meraih penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Selengkapnya, mengenai kiprah dan dedikasi seorang dokter dalam penyelamatan satwa gajah di Aceh, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Rosa Rika Wahyuni, dokter hewan di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. (yes/ her)

Dengarkan podcast wawancaranya: