Mengenal Sarung Tangan Lateks Ramah Lingkungan Inovasi Mahasiswa ITS Surabaya

Tim Mahasiswa ITS Surabaya
Tim Mahasiswa ITS Surabaya, Ahmad Fahmi Prakoso, Dewi Setiyaningsih, dan Bethari Auchenfloretta Zahra Ashari. (photo dok Fahmi)

Semarang, Idola 92.6 FM – Atas kegelisahan melihat banyaknya limbah medis terutama sarung tangan, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggagas sarung tangan lateks ramah lingkungan. Sarung tangan berbahan alami untuk mengatasi dampak limbah medis tersebut.

Kelima mahasiswa yakni Ahmad Fahmi Prakoso, Wildan Muhammad Mursyid, Dewi Setiyaningsih, Edo Danilyan, dan Bethari Auchenfloretta. Berkat gagasannya tersebut, Tim ini berhasil meraih medali perak pada ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 kategori Enviromental Science yang diadakan Februari lalu.

Menurut Ahmad Fahmi Prakoso, munculnya inovasi sarung tangan lateks ramah lingkungan bermula pada meningkatnya penggunaan sarung tangan untuk kebutuhan medis. Penggunaan lateks yang pada umumnya berbahan dasar plastik ini dapat mencemari lingkungan tanah dan air laut.

Sarung Tangan Lateks Ramah Lingkungan
Sarung Tangan Lateks Ramah Lingkungan meraih medali perak dalam AISEEF 2021 kategori Enviromental Science. (photo dok Fahmi)

Lateks inovasinya dibuat dari bahan-bahan alami yaitu pati sagu, limbah kulit udang, dan daun jambu biji. Alasan menggunakan bahan tersebut karena stok yang melimpah dan pemanfaatannya yang masih terbatas.

Fahmi menerangkan, pati sagu digunakan karena zat tersebut memiliki sifat yang mudah terurai. Sagu juga memiliki kadar pati paling tinggi dibandingkan sumber karbohidrat lain. Lalu, daun jambu biji mengandung tanin yang dapat mengikat protein penyebab alergi.

Selengkapnya, mengenal sarung tangan lateks ramah lingkungan, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ahmad Fahmi Prakoso, mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS Surabaya. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya: