Menyoroti Tingkat Penularan Covid-19 di Komunitas yang Tinggi

Penularan Covid-19

Semarang, Idola 92.6 FM – Pascalibur Lebaran, Satgas Covid-19 mencatat tingkat penularan Covid-19 di komunitas dan lingkungan permukiman cukup tinggi. Kluster Covid-19 bermunculan di lingkungan permukiman.

Juru wabah atau epidemiolog dari FKM UI Iwan Ariawan menyatakan, kluster di lingkungan permukiman menunjukkan Covid-19 telah menyebar antarkeluarga. Hal ini terutama dipicu aktivits kumpul bersama selama musim Lebaran lalu.

Kemunculan kluster-kluster permukiman juga menandai kian longgarnya kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan. Padahal, pada saat yang sama telah terjadi transmisi lokal sejumlah varian baru yang lebih menular.

Maka, ketika kluster Covid-19 yang bermunculan di lingkungan permukiman menunjukkan tingginya tingkat penularan di komunitas, lalu apa sesungguhnya pemicunya? Sudahkah, tingkat penularan yang tinggi pascalibur Lebaran, diimbangi dengan pelacakan atau tracing yang tinggi pula? Lalu, ke depan, mengantisipasi laju penularan Covid-19, apa yang mesti dipastikan dan apa yang tidak boleh (the do and the don’t)?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: Dr. Muhammad Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes (Ahli Epidemiologi FKM Universitas Airlangga Surabaya) dan HM Hartopo (Bupati Kudus). (her/yes/ao)

Dengarkan podcast diskusinya: