Cabai Merah Penyebab Inflasi di Jateng

Ekspor
Ilustrasi/Istimewa

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada beberapa barang di antaranya pakaian bukan rajutan, kayu dan barang dari kayu, alas kaki dan perabotan. Pernyataan itu dikatakan melalui siaran pers secara virtual di kanal YouTube BPS Jateng, Senin (1/8).

Menurut Adhi, untuk negara tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah Amerika Serikat mencapai US$119,60 juta dan Jepang (US$32,03 juta) serta Tiongkok (US$22,94 juta).

Adhi menjelaskan, ekspor nonmigas menyumbang 92,74 persen dari total ekspor Juni 2022. Sehingga, kurun waktu Januari-Juni 2022 ekspor industri pengolahan mencapai 93,80 persen dan migas 5,07 persen serta pertanian 1,12 persen ditambah tambang dan lainnya 0,01 persen.

“Kalau dilihat bulan ke bulan, nilai ekspor Jawa Tengah naik 43,76 persen pada Juni 2022. Secara year on year, nilai ekspor juga naik 31,23 persen. Itu dari ekspor migas dan nonmigas. Jadi, Jawa Tengah bukan hanya ekspor barang mentah atau bahan baku saja tapi juga produk olahan. Total nilai ekspor nonmigas di Jawa Tengah dari Januari-Juni 2022 mencapai US$5.857,16 juta,” kata Adhi.

Lebih lanjut Adhi menjelaskan, untuk impor Jateng pada Juni 2022 mengalami penurunan sebesar 18,12 persen atau mencapai US$1.096,29 juta dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor nonmigas juga mengalami penurunan 4,87 persen dan migas turun 30,44 persen.

“Penurunan nilai impor dari tahun ke tahun sebesar 11,33 persen. Penurunan nilai impor ini tidak lepas karena penggunaan produk-produk lokal,” pungkasnya. (Bud)